Sabtu, 22 Januari 2011

BAHAN INDUK TANAH

Tanah yang kita tempati dan kita pergunakan untuk berbagai usaha guna memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia, terwujudnya adalah melalui berbagai proses dan tahapan-tahapan yang panjang dan berjuta-juta tahun umurnya. Hal ini perlu dikemukakan terlebih dahulu mengingat kini tidak sedikit manusia yang menelantarkan tanah, merusak keadaan tanah dengan berbagai perlakuan yang keliru dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Manusia-manusia demikian seakan-akan menilak atau menentang kemurahan Tuhan Yang Maha Esa, yang telah menciptakan tanah bagi kepentingan manusia.
Tentang terjadinya bahan induk tanah ini MOHR dan VAN BAREN (1954) dalam “Tropical Soils” telah memberikan gambaran ilmiah tentang terjadinya bumi kita dan batu-batuan yang menjadi bahan baku/ induk tanah, yang intisarnya sebagai berikut:
·         Kejadian bumi berpangkal pada kegiatan matahari ±3.000.000.000 tahun yang lalu, yang telah melepaskan gumpalan materi yang berbentuk gas ke ruang angkasa, materi tersebut bersuhu sangat tinggi.
>     Suhu yang demikian tinggi dalam gumpalan materi yang telah terlepas itu karena beberapa pengaruh, lambat laun menurun sedangkan bagian luar dari gumpalan materi mengalami pembekuan merupakan benda yang berbentuk lunak atau cairan kental yang pada akhirnya berbentuk kerak atau lapisan kulit dengan sifat yang padat. Dengan demikian mulai terbentuklah suatu tubuh yang sekelilingnya diliputi kerak yang bersifat padat.
>     Karena bagian dalam dari tubuh itu keadaanya masih tetap lunak/cair dan panas serta aktif mengadakan gerakan-gerakan, kerak atau lapisan kulit yang mengelilingi tubuh itupun mengalami perubahan-perubahan. Ada yang menonjol dan ada pula yang turun. Dalam keadaan demikian berlangsungnya proses pembekuan dan pengerasan di bagian dalam dari tubuh itu berjalan terus hingga sekarang.
>     Perubahan-perubahan seperti di atas selain mengakibatkan menonjolnya atau menurunnya bagian-bagian dari lapisan kulit tubuh yang padat itu, juga menimbulkan lipatan-lipatan yang beruntun sehingga bagian-bagian yang tadinya berada di bawah berubah ada di atas. Karena gerakan-gerakan di bagian dalam tubuh berlangsung terus, tubuh itupun berputar secara perlahan-lahan, dan dengan bertambah mengerasnya lapisan kerak serta menurunnya suhu maka tubuh itu mempunyai bentuk yang lebih nyata yaitu mirip sebuah bola besar, yang kita namakan “Bumi”.
>     Kerak bumi keadaannya makin padat dan tebal, sedang bahan-bahan di bagian dalam tubuh bumi tetap lunak/cair dan panas yang kadang-kadang berikhtiar menyelinap keluar melalui celah-celah yang terdapat pada lapisan kerak dalam keadaan cair dan tetap panas, bahan-bahan tersebut dinamakan: magma. Bentuk batuan Kristal banyak terjadi di bawah kerak bumi, sedangkan magma yang sudah keluar dari perut bumi dikarenakan pengaruh-pengaruh hawa ataupun unsure-unsur iklim lainnya akan mengeras dan membeku dan terbentuklah batu yang amorf ( tidak berkristal).
>     Batu-batuan Kristal tersebut di atas lazim disebut batu induk yang karena adanya gerakan-gerakan tektonis mengalami perubahan tempat dan berada di atas lapisan kerak bumi. Batu-batu ini ternyata mempunyai susunan kimiawi sehingga daripadanya kini dikenal adanya batu-batu andesit, basalt, granit dan lain-lain. Batu-batuan inilah yang selanjutnya karena mengalami fase-fase hancuran iklim fisik dan hancuran iklim kimia akan membentuk tanah.
Jadi batu-batuan yang telah dikemukakan itu merupakan bahan baku terwujudnya tanah.

Menurut Jenny (1941). Bahan Induk adalah keadaan tanah pada waktu nol (time zero) dari proses pembentukan tanah.

Jenis-jenis Bahan Induk:
1.      Batuan Beku
2.      Batuan Sedimen
3.      Batuan Metamorf
4.      Bahan Induk Organik


Batuan Beku
Adalah bebatuan yang terbentuk dari proses pembekuan (solidifikasi) magma cair.

Batuan Sedimen
Adalah bebatuan yang terbentuk dari proses pemadatan (konsolidasi) endapan-endapan partikel yang terbawa oleh angin atau air di permukaan bumi.

Batuan Metamorf
Adalah batuan beku atau batuan sedimen yang telah mengalami perubahan bentuk (transformasi) akibat adanya pengaruh perubahan suhu dan tekanan yang sangat tinggi.

Jenis-jenis Batuan Beku
·         Berdasarkan Tempat Pembekuan Magma, batuan beku dibedakan menjadi :
1. Batuan Beku Dalam (Flutonik)
2. Batuan Beku Gang (Intrusi)
3. Batuan Beku Atas (Ekstrusi / Batuan Vulkanik)
·         Berdasarkan kandungan SiO2, batuan beku dibedakan menjadi:
1. Batuan Beku Masam -> kand. SiO2 tinggi : > 65%
2. Batuan Beku Intermedier -> kand. SiO2 sedang : + 55% s/d 65%
3. Batuan Beku Basa -> kand. SiO2 rendah : < 55%

Jenis-jenis Batuan Sedimen
1.      Batuan Kapur dan Dolomit, kandungan Ca, Mg > 50%
2.      Batupasir, kandungan Pasir > 50%
3.      Shale (Serpih), Clayshale/Claystone (kand. Liatnya banyak), Siltstone (kandungan Debunya banyak).

Jenis-jenis Batuan Metamorf:
1.      Schist
Batuan metamorf berbentuk lembar-lembar halusnya Schist Mika
2.      Gneis
Batuan metamorf berbentuk lembar-lembar kasarnya Granit Gneis
3.      Kuarsit
Batuan metamorf yang terbentuk dari batu pasir
4.      Marmer
Batuan metamorf yang terbentuk dari batu kapur karbonat

Bahan Induk Organik :
·         Bahan Induk yang berasal dari proses akumulasi penimbunan hutan rawa / vegetasi rawa.
·         Tanah yang terbentuk disebut: Tanah Organik, Tanah Gambut, Histosol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar