Sabtu, 22 Januari 2011

KOMPETISI EKSTRA DAN INTRA SPESIES


KOMPETISI EKSTRA DAN INTRA SPESIES

DI SUSUN
Oleh:

KELOMPOK I
TASLIMA
FITTRIA ULFAH
FERI AFFRIADI
MIZAN MAULANA
MUTIA


KELAS ; II
AGROTEKNOLOGI

001


LABORATORIUM AGROEKOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2010
PENDAHULUAN
Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar spesies yang sama (intraspesific competition), dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis yang berbeda (interspesific competition). Persaingan sesama jenis pada umumnya terjadi lebih awal dan menimbulkan pengaruh yang lebih buruk dibandingkan persaingan yang terjadi antar jenis yang berbeda. Sarana pertumbuhan yang sering menjadi pembatas dan menyebabkan terjadinya persaingan diantaranya air, nutrisi, cahaya, karbon dioksida, dan ruang. Persaingan terhadap air dan nutrisi umumnya lebih berat karena terjadi pada waktu yang lebih awal. Faktor utama yang mempengaruh persaingan antar jenis tanaman yang sama diantaranya kerapatan. Pengaruh persaingan dapat terlihat pada laju pertumbuhan (misalnya tinggi tanaman dan diameter batang), warna daun atau kandungan klorofil, serta komponen dan daya hasil.

TUJUAN
            Tujuan pratikum ini adalah agar mahasiswa mampu mengevaluasi sejauh mana terjadi kompetisi antar tanaman pertanian dalam memanfaatkan sumberdaya yang terbatas.












TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan tanaman merupakan suatu konsep universal dalam biologi dan merupakan hasil dari berbagai proses fisiologi yang berinteraksi dalam tubuh tanaman bersama faktor luar. Ketiga proses tersebut yaitu pertambahan ukuran, bentuk dan jumlah (Campbell, 2002).
Pertumbuhan, dalam arti terbatas, menunjuk pada pertambahan ukuran yang tidak dapat balik, mencerminkan pertambahan protoplasma. Pertumbuhan tanaman ditunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik (Hakim, 1991).
Pertumbuhan tanaman yang baik dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar tanaman itu sendiri. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tanaman diantaranya adalah ketersediaan air, unsur hara, iklim dan adanya hama dan penyakit. (Kasno, dkk, 1997)








PROSEDUR PERCOBAAN
Bahan dan Alat
1.      Benih kacang tanah dan kacang hijau
2.      Polybag
3.      Tanah atas (top soil)
4.      Alat (gembor, oven, timbangan, amplov besar 28x39 cm, meteran plastic/ kayu, gunting/pisau).

Metode Kerja
1.      Tanah dihancurkan/ dihaluskan, ayak dengan ayakan pasir kemudian dimasukkan ke dalam polybag hingga 4/5 tingginya. Siramlah sampai tercapai kapasitas lapang.
2.      Susunlah media (polybag berisi tanah) tersebut di lokasi percobaan.
3.      Ke dalam tiap polybag tanamlah satu butir benih dengan kedalaman tanam 1,5 - 3 cm (tergantung besar benih), kemudian siram secukupnya. Tanaman apa yang anda tanam lihat lampiran, demikian juga kombinasi tanaman yang akan ditanam.
4.      Rawatlah tanaman dengan baik selama percobaan, antara lain penyiraman satu/ dua kali sehari (pagi/sore), penyiangan dan pengendalian hama/penyakit apabila diperlakukan.
5.      Pada waktunya lakukan pengamatan terhadap:
a.       Tinggi tanaman pada minggu ke II,IV,VI. Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai titik tumbuh (kuncup).
b.      Berat Berangkasan Segar (BBS), Berat Berangkasan Keing (BBK) dan Berat Akar Kering (BAK).
Untuk tujuan tersebut lakukanlah:
>      Cabutlah tanaman dengan hati-hati dari media, bersihkan permukaan tanah dan timbanglah untuk mengetahui berat berangkas segar. Masukkan berangkas ke dalam amplov dan kering anginkan selama 3 hari dan selanjutnya keringkan dalam oven selama 3 hari pada suhu 600C. timbanglah untuk mengetahui berat berangkas kering. Potong akar terdapat pada leher akar, kemudian timbanglah bahagian akar tersebut untuk mengetahui berat kering akar tanaman.


























PEMBAHASAN
Tabel pengamatan
Percobaan Kompetisi Ekstra dan Intra Spesies
Wadah/ Polybag
Jenis Tanaman
Jumlah Tanaman
Tinggi Tanaman (Minggu) (cm)
BBS (g)
BBK (g)
BAK (g)
II
IV
VI
I
Kacang hijau
1
11,2
23
33,5



II
Kacang tanah
1
-
-
-



III
Kacang hijau- kacang hijau
1-1
10,1-10,3
21-21,1
32,3-33



IV
Kacang tanah- kacang tanah
1-1
-
-
-



V
Kacang hijau-kacang tanah
1-1
12,5 - 0
25- 0
34





Dari tabel di atas menunjukkan bagai mana fase pertumbuhan yang terjadi terhadap dua tanaman satu spesies terhadap jumlah tanaman yang di tanami dalam satunpolibet. Tetapi kekurangan cahaya mempunyai pengaruh yang langsung terhadap proses-proses fisiologi yang lain. Bila proses respirasinya tak dapat terlaksana dengan baik, bila cahaya dalam keadaan kurang dan fotosintesis sangat dibatasi maka pembentukan akar tanaman-tanaman tersebut kebanyakan condong untuk berkurang dan kekurangan pembentukan akar ini menyebabkan pertumbuhan tidak kontinyu pada seluruh pertumbuhan tanaman. Beberapa kemungkinan beberapa spesies tanaman dapat tumbuh baik di dalam situasi cahaya yang penuh jika spesies tanaman tersebut memang membutuhkan cahaya yang tinggi dalam proses pertumbuhannya. Tanaman-tanaman yang kekurangan cahaya sebagai faktor lingkungan hidupnya maka gejala pertama yang tampak adalah defisiensi N. Selain itu pertumbuhan tanaman condong akan lambat. Terganggunya fase pertumbuhan yang terjadi terutama pada tanaman yang benihnya kurang baik maka pertumbuhannyapun tidak terjadi karnna persaingan yang begitu ketat sehingga pada tanaman kacang tanah tidak tumbuh akan tetapi kacang hijau tumbuh walaupun pertumbuhannya kurang baik.
Ruang merupakan factor yang penting dalam persaingan antar spesies karena ruang sebagai tempat hidup dan sumber nutrisi bagi tumbuhan. Ruang yang besar dapat menyebabkan tingginya tingkat persaingan. Faktor utama yang memengaruhi persaingan antar jenis tanaman yang sama diantaranya adalah kerapatan. Pengaruh kerapatan tanaman terhadap diameter dan tinggi tanaman yaitu semakin besar kerapatan tanaman maka semakin kecil diameter dan tinggi tanaman dan semakin kecil kerapatan tanaman maka semakin besar diameter dan tinggi tanaman yang ada. Hal ini disebabkan karena kerapatan yang besar berarti jumlah tanaman sejenis banyak tumbuh di ruang sempit, saling berkompetisi untuk mendapatkan air, dan nutrisi yang jumlahnya terbatas.
Kompetisi intraspesifik adalah persaingan yang terjadi pada tanaman yang ditanam pada tempat yang sama. Kompetisi dapat terjadi karena tumbuhan tersebut saling memperebutkan unsur hara yang terdapat dalam tanah dimana kedua tanaman tersebut ditanam. Terjadinya kompetisi antara tanaman sejenis tersebut mengakibatkan pertumbuhannya terhambat. Setelah dilakukan pengamatan selama 6 minggu maka kami peroleh bahwa hasil bahwa polybag yang ditanami tanaman lebih sedikit maka pertumbuhannya lebih cepat, sedangkan tumbuhan yang ditanami lebih banyak, pertumbuhannya lebih lambat, ini akibat persaingan yang terjadi antara tumbuhan tersebut.





KESIMPULAN
1.      interaksi antara satu populasi dengan populasi lain atau antara satu individu dengan individu lain adalah bersifat persaingan (kompetisi).
2.      Persaingan terjadi bila kedua individu mempunyai kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan tidak menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang cukup.
3.      Faktor-faktor yang memengaruhi persaingan diantaranya air, nutrisi, cahaya, karbon dioksida, dan ruang. Faktor-faktor tersebut akan memengaruhi pertumbuhan tinggi batang, diameter batang, kandungan klorofil, dan daya hasil dari tanaman tersebut.



















DAFTAR PUSTAKA
Campbell, NA. 2002. Biologi jilid II. Jakata : Erlangga.
Hakim, L.  1991. Hasil galur kacang hijau terhadap cara tanam monokultur dan tumpangsari pada lahan kering tegalan. Seminar Hasil Penelitian Tanaman Pangan Balitan Bogor. pp.531-538.
Kasno, A., N. Nugrahaeni, J. Purnomo, Trustinah, R. Suhendi, dan M. Anwari. 1997. Parameter seleksi galur unggul kacang tanah dan kacang hijau pada cara tanam tunggal dan tumpangsari dengan jagung. Edisi Khusus Balitkabi. 9:237-252.



    



Tidak ada komentar:

Posting Komentar