Sabtu, 22 Januari 2011

VEGETASI RUMPUT


ANALISIS VEGETASI RUMPUT

DI SUSUN
Oleh:

KELOMPOK I
TASLIMA
FITTRIA ULFAH
FERI AFFRIADI
MIZAN MAULANA
MUTIA


KELAS ; II
AGROTEKNOLOGI

001


LABORATORIUM AGROEKOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2010

PENDAHULUAN
            Rumput sering diartikan sebagai gulma, karena tumbuhan-tumbuhan tersebut sering tumbuh di tempat yang tidak  dikehendaki, seperti jalan, pinggiran rumah, di lading, lahan pertanian dan di tempat-tempat lain. Rumput yang sengaja dipelihara untuk keindahan atau kebutuhan lainnya tidak disebut sebagai gulma, karena bermanfaat bagi manusia, seperti rumput taman, rumput lapangan golf, rumput lapangan bola kaki, juga rumput peliharaan untuk makan ternak dan sebagainya. Oleh karena itu rumput merupakan tumbuhan yang dapat berguna bagi manusia ataupun dapat merugikan manusia. Dalam banyak hal, analisis vegetasi rumput akan banyak manfaatnya sesuai dengan keperluan dan tujuan penganalisisan.
            Banyak sekali jenis gulma yang tumbuh secara liar dipermukaan tanah, mulai tempat yang miskin unsure hara sampai yang kaya unsure hara. Sifat inilah secara umum yang membedakan gulma dengan tanaman budidaya. Cara berkembang biak gulma ada beberapa cara yaitu dengan umbi, biji, akar, stolon, rhizome, dll.
            Untuk mengetahui jenis-jenis rumput atau gulma di suatu tempat, ada beberapa metode analisis vegetasi tergantung keadaan vegetasi itu sendiri atau tujuan sampel yang benar-benar mewakili areal atau suatu tempat untuk dianalisis.
            Analisis vegetasi rumput sangat berguna dalam usaha-usaha pengendalian gulma pada khususnya, terutama mengenai informasi keragaman dan struktur maupun komposisis vegetasi rumput di suatu asal.

Tujuan
            Tujuan pratikum ini adalah untuk menentukan luas plot minimal dalam analisis vegetasi pada suatu areal, dan juga untuk mengetahui struktur dan komposisi vegetasi rumput yang berperan dalam suatu vegetasi.




TINJAUAN PUSTAKA
Rumput sering diartikan sebagai gulma, karena tumbuhan-tumbuhan tersebut sering tumbuh di tempat yang tidak  dikehendaki, seperti jalan, pinggiran rumah, di lading, lahan pertanian dan di tempat-tempat lain ( Harjadi, 1988)
Banyak sekali jenis gulma yang tumbuh secara liar dipermukaan tanah, mulai tempat yang miskin unsure hara sampai yang kaya unsure hara. Sifat inilah secara umum yang membedakan gulma dengan tanaman budidaya (Rusmana, 2002)
Analisis vegetasi rumput sangat berguna dalam usaha-usaha pengendalian gulma pada khususnya, terutama mengenai informasi keragaman dan struktur maupun komposisis vegetasi rumput di suatu asal (Rusmana, 2007)









PROSEDUR PERCOBAAN
Bahan dan Alat
            Bahan dan alat yang digunakan abtara lain sbb: kayu patok sejumlah 4 buah, tali raffia, meteran, buku gulma, isolasi dan alat tulis menulis yang diperlukan.

Metode Kerja
Penentuan luas plot minimal
>      Tentukan lokasi yang diamati secara acak
>      Buat plot berkuran 25x25cm, hitunglah jumlah spesies serta tentukan nilai lindung per spesies dalam plot tersebut. Apabila spesies tersebut belum diketahui namanya maka cabut bersama akar, batang, daun dan sedapat mungkin sertakan bunga dan buahnya, yang selanjutnya ditempelkan pada kertas dan diberi kode yang nantinya akan diidentifikasi di laboratorium dengan menggunakan buku identifikasi.
>      Selanjutnya lakukan prosedur yang sama dalam perluasan plot yang berukuran 25x50cm, 50x50cm,50x100cm, dan 100x100cm.
>      Buatlah tabel pengamatan untuk perhitungan,
>      Selanjutnya buatlah grafik dengan cara menentukan sumbu tegak sebagai jumlah spesies dan sumbu mendatar sebagai luas plot
>      Buatlah garis sejajar (m) dengan cara mengambil 10% dari total seluruh spesies dan 10% dari total luas plot, bila dihubungkan titik (0,0) dengan titik-titik dari 10% maka ditemukan garis m.
>      Buatlah garis n yang sejajar dengan garis m, titik pertemuan atara grafik dengan garis n bila diproyeksikan ke sumbu datar akan diperoleh titik b sebagai titik yang menyatakan luas minimal plot.



PEMBAHASAN

LAMPIRAN
No
Jenis/ Spesies
Luas Plot (cm)
NL
25x25
25x50
50x50
50x100
100x100
1
Spesies A
3
3
4
7
7

2
Spesies B
5
5
5
8
11

3
Spesies C
2
3
5
5
5

4
Spesies D
1
1
3
3
5

5
Spesies E
0
5
6
6
6

Total Jenis
15
17
23
29
34

Jumlah Spesies
5
5
5
5
5


            Dari hasil pengamatan dalam plot berukuran 100 cm x 100 cm spesiesnya yang terdapat adalah 5 spesies. Spesies A sudah terdapat pada plot 25 cm x 25 cm sebanyak 3, pada plot 25 cm x 50 cm masih 3 jumlah spesiesnya, pada plot 50 cm x 50 cm sudah 4 spesies, pada plot 50 cm x 100 cm sudah bertambah 3 spesies A lagi sehingga menjadi 7, dan pada plot 100 cm x 100 cm spesies A masih 7. Jadi jumlah spesies A dalam plot 100cm x 100cm adalah 7.
Spesies B sudah terdapat pada plot 25 cm x 25 cm sebanyak 5, pada plot 25 cm x 50 cm masih 5 jumlah spesiesnya, pada plot 50 cm x 50 cm masih 5 spesies, pada plot 50 cm x 100 cm sudah bertambah 3 spesies B lagi sehingga menjadi 8, dan pada plot 100 cm x 100 cm spesies A sudah 11. Jadi jumlah spesies A dalam plot 100cm x 100cm adalah 11.
Spesies C sudah terdapat pada plot 25 cm x 25 cm sebanyak 2, pada plot 25 cm x 50 cm masih 3 jumlah spesiesnya, pada plot 50 cm x 50 cm sudah 5 spesies, pada plot 50 cm x 100 cm masih 5, dan pada plot 100 cm x 100 cm spesies C masih 5. Jadi jumlah spesies C dalam plot 100cm x 100cm adalah 5.
Spesies D sudah terdapat pada plot 25 cm x 25 cm sebanyak 1, pada plot 25 cm x 50 cm masih1 jumlah spesiesnya, pada plot 50 cm x 50 cm sudah 3 spesies, pada plot 50 cm x 100 cm masih 3 spesies C , dan pada plot 100 cm x 100 cm spesies C masih 5. Jadi jumlah spesies A dalam plot 100cm x 100cm adalah 5.
Spesies E pada plot 25 cm x 25 cm belum ada, pada plot 25 cm x 50 cm baru 5 jumlah spesiesnya, pada plot 50 cm x 50 cm sudah 6 spesies, pada plot 50 cm x 100 cm masih 6, dan pada plot 100 cm x 100 cm spesies C masih 6. Jadi jumlah spesies C dalam plot 100cm x 100cm adalah 6.
Jadi pada pengamatan plot berukuran 100 cm x 100 cm yang paling banyak terdapat adalah spesies B yaitu 11. Dan paling sedikit adalah spesies D yaitu 5. Berarti spesies B lebih bisa bertanah pada tanah seperti tanah pada plot tersebut.

















KESIMPULAN
1.      Rumput sering diartikan sebagai gulma, karena tumbuhan-tumbuhan tersebut sering tumbuh di tempat yang tidak  dikehendaki, seperti jalan, pinggiran rumah, di lading, lahan pertanian dan di tempat-tempat lain.
2.      Analisis vegetasi rumput sangat berguna dalam usaha-usaha pengendalian gulma pada khususnya, terutama mengenai informasi keragaman dan struktur maupun komposisis vegetasi rumput di suatu asal.
3.      Spesies A jumlahnya 7, spesies B jumlahnya 11, spesies C jumlahnya 5, spesies D jumlahnya 5 dan spesies E jumlahnya 6.
4.      Spesies D yang paling banyak terdapat pada plot tersebut.
















DAFTAR PUSTAKA
Harjadi, M.M.Sri Setyati. 1988. Pengantar Agronomi. Gramedia: Jakarta.
Rusmana. 2002. Diktat Mata Kuliah Ekologi Tanaman. Jurusan Agronomi. Faperta- Untira. Serang.
Rusmana. 2007. Petunjuk Praktikum Mata Kuliah Ekologi Tanaman. Jurusan Agronomi. Faperta­-Untirta. Serang

1 komentar:

  1. bisa minta softcopyannya gak. butuh gambar kurvanya coz ane belum ngerti. klo gak keberatan kirim ke indrasetiawan21@gmail.com

    BalasHapus